Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Luar Negeri RI Fachir menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia belum berencana untuk memindahkan Konsul Kehormatan dari Ramallah, Palestina, ke kawasan Yerusalem Timur sebagaimana yang akan dilakukan Turki.
“Kita agak berbeda dengan Turki, karena kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Jadi bagaimana kita mau memiliki di sana, tidak mungkin. Tepi Barat kan masih di bawah pendudukan dan administrasi Israel,” tutur Fachir saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/12).
Ia menegaskan, oleh karenanya untuk sementara hingga saat ini Konsul Kehormatan RI masih akan berada di Ramallah, mengingat kota tersebut masih menjadi kota pemerintahan resmi Palestina.
“Karena statusnya harus dinegosiasikan, kita juga harus bertindak sesuai dengan Dewan Keamanan PBB. Di saat yang sama ada imbauan seperti itu (memindah perwakilan), tapi bagi kita itu agak susah, karena kita berbeda dengan negara-negara yang sudah punya hubungan diplomatik dengan Israel,” ucapnya, menambahkan.
Menyikapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke kota tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga akan melakukan tindakan balasan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara