Jakarta, Aktual.com — Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mendorong para kreator Indonesia memanfaatkan Asia TV Forum & Market (ATF) dan Singapore Comic Con (SGCC) 2025 sebagai momentum memperluas ekspor intellectual property (IP) nasional. Hal itu disampaikan saat melepas rombongan animator, filmmaker, dan komikus yang akan mengikuti kedua agenda internasional tersebut.

Riefky menegaskan bahwa kehadiran pelaku kreatif harus menghasilkan capaian konkret bagi perluasan pasar. “Kami tidak ingin para kreator hanya hadir sebagai peserta,” ujarnya. Ia menyebut ATF dan SGCC sebagai ruang penting untuk menampilkan daya saing IP Indonesia di industri global.

ATF 2025 yang digelar pada 2–6 Desember di Singapura diikuti enam IP animasi dan film hasil kurasi program Akselerasi Kreatif (AKTIF). Sementara SGCC 2025 pada 6–7 Desember menampilkan 16 IP komik, enam di antaranya memperoleh fasilitasi penuh dari Kemenekraf.

Menurut Riefky, subsektor penerbitan serta film, animasi, dan video menunjukkan kinerja kuat pada semester I 2025. Ekspor penerbitan tercatat mencapai 4 juta dolar AS, sedangkan investasi di film, animasi, dan video menembus Rp 600 miliar. “Para kreator membawa portofolio yang kompetitif, dan tugas kami adalah memastikan mereka bertemu pembeli serta mitra internasional,” katanya.

Kemenekraf memproyeksi potensi transaksi B2C di SGCC mencapai Rp 200 juta, sementara peluang kerja sama proyek berada di kisaran Rp 2–3 miliar. Sebelumnya, data Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) mencatat kreator mampu membukukan penjualan langsung 2.000–3.000 dolar AS serta peluang kontrak produksi webtoon hingga 150.000 dolar AS.

Ketua AKSI Sunny Gho menilai dukungan pemerintah membantu memperluas jangkauan kreator. “Dukungan ini membuka pintu yang selama ini sulit dijangkau,” ujarnya.

Dari sektor animasi, peserta ATF 2025, Dieky Suprayogi, menyebut program AKTIF memberikan pemahaman bisnis yang sebelumnya terbatas. Ia menilai tampil di ATF memberi peluang memperluas jejaring global.

Riefky menutup arahannya dengan menegaskan bahwa keterlibatan kreator Indonesia di kedua ajang adalah bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas di kawasan. Ia menyebut kreativitas peserta sebagai representasi kekuatan ekonomi kreatif nasional di tingkat global.

Laporan: Rachma Putri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi