Kairo, Aktual.com – Indonesia perlu manfaatkan Terusan Suez untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Mesir.
Disampaikan Utusan Khusus Presiden RI untuk Urusan Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Alwi Shihab, Indonesia dapat memanfaatkan keberadaan sejumlah zona ekonomi di Mesir.
“Khususnya di sepanjang Terusan Suez untuk pengembangan investasi Indonesia di Mesir,” kata Alwi, dalam jumpa pers di KBRI Kairo, Rabu (5/8).
Terkait hubungan bilateral Indonesia-Mesir, Alwi mengatakan bahwa kedua negara telah sejak lama memiliki kedekatan. Ke depannya, ujar dia, ada banyak hal yang dapat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Mesir.
Di sektor energi, Mesir yang membutuhkan pasokan batu bara dari luar dapat memanfaatkan batu bara dari Indonesia yang merupakan salah satu eksportir utama batu bara, sebagai pendukung pembangkit listrik tenaga surya. Indonesia juga dapat memanfaatkan fosfat Mesir untuk kebutuhan industri pupuk yang sangat diperlukan oleh Indonesia.
Mantan Menteri Luar Negeri di era Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid itu berkunjung ke Mesir selama tiga hari mewakili pemerintah Indonesia untuk menghadiri pembukaan Terusan Suez Baru yang digelar Kamis (6/8).
Alwi ucapkan selamat kepada rakyat dan pemintah Mesir atas rampungnya pembangunan Terusan Suez baru. Sebab menurut dia, keberadaan Terusan Suez penting bagi peningkatan aktivitas perdagangan dunia, khususnya bagi Negara-negara di kawasan.
Pembangunan mega proyek Terusan Suez Baru, ujar dia, tidak hanya dapat dirasakan manfaatnya oleh Mesir. Tapi juga oleh negara-negara sekitar dan juga negara yang selama ini memanfaatkan jalur Terusan Suez. Termasuk Indonesia. Dibukanya jalur perlintasan Terusan Suez Baru, dinilai Alwi dapat mengurangi tempo menunggu bagi kapal yang melintas di terusan terpenting di dunia tersebut.
Alwi menggarisbawahi dukungan dan kecintaan rakyat Mesir kepada pemimpinnya. Yaitu dengan memenuhi seruan Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi untuk membiayai proyek pembangunan Terusan Suez II secara mandiri tanpa mengandalkan pinjaman luar negeri.
Rakyat Mesir berbondong membeli Suez Canal Certificates sehingga terkumpul dana mencapai delapan miliar dolar AS dalam beberapa hari saja.
Disebutkan, dalam proyek ini juga menunjukkan bahwa Presiden Al Sisi sanggup memenuhi janjinya untuk membangun proyek raksasa Terusan Suez dalam tempo lebih singat hanya satu tahun dari semula dicanangkan tiga tahun.
Terkait pembiayaan pembangunan Terusan Suez II yang dinilai unik, yaitu dengan menerbitkan sertifikat yang dikhususkan untuk rakyat Mesir, menurut Alwi hal tersebut dapat dipelajari oleh Indonesia dalam pembiayaan proyek-proyek besar, tanpa harus membebani Pemerintah dengan utang luar negeri.
Artikel ini ditulis oleh: