Wakil Menteri ESDM Archandra Thahar memberikan presentasi saat seminar ekonomi outlook 2017 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (15/12/2016). Partai Golkar akan terus mengingatkan pemerintah untuk mempertahankan ekonomi berkeadilan untuk rakyat. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia diketahui telah membuat beberapa kesepakatan bisnis pada sektor energi dengan negara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), hal ini dilakukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar dalam lawatanya ke kedua negara itu pada pekan lalu.

Dari keterangan tertulis hasil pertemuan Arcandra dengan CEO of Saudi Fund for Development, H.E Al Khateeb dan Penasehat Senior Menteri Industri, Energi dan Mineral Arab Saudi, Dr Nasser A Al-Dossary menyepakati 5 hal untuk ditindaklanjuti kedua belah pihak yaitu :

1. Pembentukan Joint Commission Ministry Level antara Republik Indonesia (RI) dan pemerintah Arab Saudi, untuk menindaklanjuti seluruh bentuk kerja sama yang belum terlaksana. Hal ini untuk mempercepat realisasi investasi ke Indonesia

2. Indonesia akan mendorong percepatan penyelesaian proyek RDMP Kilang Cilacap (kerja sama Pertamina – Saudi Aramco).

3. Pemerintah Arab Saudi diharapkan dapat memberikan harga impor minyak mentah (Arab Light) lebih rendah dari Saudi Aramco ke Pertamina

4. Pemerintah Arab Saudi diharapkan dapat membantu pembelian langsung LPG dari Saudi Aramco untuk Pertamina dimana kebutuhan LPG secara total sebesar 6 juta ton/tahun (porsi LPG dari Saudi Aramco sebesar 13%).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid