Jakarta, aktual.com – Eskalasi geopolitik perang Iran – Israel terus memanas. Konflik yang berawal dari dukungan Iran terhadap Palestina, ini memicu perang selama 12 hari dan berdampak pada banyak negara termasuk Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah mewaspadai dampak lanjutan dari eskalasi ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia, sebagai dampak perang Irak-Israel, hingga perang dagang Amerika-China yang dipicu kebijakan Donald J Trump dengan menaikan pajak masuk barang kenegaranya.
“Pemerintah mewaspadai dampak lanjutan dari eskalasi ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia. Perang Iran-Israel, perang dagang Amerika Serikat-China, serta kebijakan fiskal Washington yang ekspansif menjadi pemicu pelemahan ekspor, tekanan terhadap nilai tukar rupiah, serta lonjakan harga,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2025)
Perang Irak vs Israel telah menyebabkan lonjakan harga minyak hampir 9 persen dari kisaran 75 dollar AS per barel. Ketegangan tersebut menimbulkan gejolak pada nilai tukar dan suku bunga global, termasuk Indonesia.
Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran masih menjadi perhatian semua negara dunia, karena Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran strategis yang menyuplai sekitar 20% kebijakan pasokan minyak bumi dunia.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno mengatakan pihaknya masih memantau wacana penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Mengingat, hingga saat ini belum ada keputusan resmi yang diambil.
“Kalau misalnya itu kan ada beberapa dampak atau potensi ya. Maksudnya masih potensi,” kata Tri di Kementerian ESDM, Selasa (24/6/2025).
Selain itu Tri mengakui bahwa sebagian besar impor minyak mentah RI berasal dari Arab dan melewati selat Hormuz. Namun, hingga kini ia memastikan belum ada rencana untuk mengalihkan impor minyak dari negara tersebut meski kondisi masih memanas.
Disisi lain Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025. BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) adalah kelompok negara berkembang yang memiliki peran besar dalam perekonomian global. Kelompok BRICS saat ini menjadi simbol kekuatan ekonomi baru sebagai penyeimbang dominasi negara Barat seperti Amerika Serikat dalam tatanan ekonomi dunia. Namun dampak dari itu Donald trump menetapkan tarif produk Indonesia yang masuk ke Amerika naik menjadi 32 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















