Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pekan ini mendapat kunjungan dari perusahaan aviasi Prancis, Dassault Aviation. Seiring dengan rencana Indonesia membeli Jet Tempur Multi Role Rafale buatan Prancis ini, meski belum final.
Ternyata, kunjungan ini dilakukan dalam rangka akuisisi Jet Tempur Rafale yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menjelaskan, kunjungan yang dilakukan, pada Kamis (11/2) itu, telah membahas kerja sama antara Kemenhan dengan Dassault Aviation. Itu, tertulis dalam akun resmi Ditjen Pothan Kemenhan di Instagram.
Bahkan, mereka mengonfirmasi itu sekaligus perkenalan dengan perusahaan dirgantara Prancis pembuat pesawat militer, jet regional, jet bisnis, dan pesawat jet.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hedrayudha menyatakan, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis supaya banyak memberi manfaat bagi kedua belah pihak, dan dapat memajukan industri pertahanan Indonesia.
“Semua pihak berharap pembahasan Offset pengadaan pesawat Rafale ini berjalan dalam suasana penuh kekeluargaan dan memberikan kemajuan di kedua pihak, serta segera dapat diwujudkan,” tulis akun @ditjenpohan.
Pertemuan ini dihadiri oleh Dadang didampingi oleh Dirtekindhan Laksma TNI Sri Yanto.
Sedangkan pihak Dassault Aviation diwakili oleh Vice President Business Development Jean Claude Piccirillo, dan Vice President Offset Dassault Michael Paskoff.
Negosiasi pembelian disebut berjalan amat baik, seperti dilansir Defense World.net mengutip media Prancis, La Tribune.
Sumber dari media tersebut mengatakan, ketertarikan dengan pesawat ini ditunjukkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Prancis, pada (21/10).
“Dan Indonesia ingin pergi dengan sangat cepat dan bahkan menginginkan kesepakatan sebelum akhir tahun, sementara negosiator Prancis ingin meluangkan sedikit waktu untuk menyelesaikan kesepakatan dengan cara yang cermat,” tulis media tersebut.
Dialog strategis sudah dimulai. Indonesia-Prancis dipastikan akan segera menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pertahanan.
Sementara, Rafale sudah diborong Yunani, dan juga telah memiliki kontrak dengan India, Mesir dan Qatar.
Indonesia kabarnya, melakukan pembicaraan untuk membeli sejumlah alat pertahanan Prancis, dan bukan hanya Rafale.
Tapi, menurut kabar yang tersiar, Menhan Prabowo juga mengincar alat pertahanan buatan Prancis, yaitu Gowind Corvettes, dan kapal selam Scorpene sejak Januari 2020.
Jet Rafale, seperti dilansir Wall Street Journal, memang merupakan salah satu pesawat tempur paling canggih saat ini.
Sebab, pesawat itu mampu terbang dengan kecepatan mach 1.8 dan menjangkau 1.941 mil area terbang.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i