fahri Hamzah

Jakarta, Aktual.com – Indonesia harus lebih berani dan memiliki proposal yang kongkrit untuk dapat duduk sebagai perwakilan negara muslim di dewan keamanan (DK) PBB.

Hal itu terkait dengan posisi 128 negara yang menolak proposal Presiden AS Donald Trump terhadap wilayah Yerussalem sebagai Ibu kota Israel.

“Jadi Indonesia harus lebih berani, harus punya proposal lebih konkrit. Kenapa kalau dulu Soekarno (Presiden RI pertama) berani dengan lantang menantang dunia? Sementara kita sekarang tidak berani?,” kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (22/12).

“Bukan kah sekarang juga yang berkuasa adalah orang yang mengaku dekat dengan ide dan cita-cita Bung Karno. Harusnya juga lebih berani,” tegasnya.

Menurut Fahri, negara-negara besar di DK PBB itu, tidak ada yang berlatar Islam. Sementara Indonesia, Turki, Saudi harusnya mengambil inisiatif untuk masuk supaya tatanan dunia ini bisa lebih adil, terutama karena ada ketidakadilan global kepada umat Islam.

“Sehingga, ketidakadilan kepada Palestina dan Al Aqsa, tidak bisa dianggap sebagai murni persoalan kebangsaan, tapi juga ada soal agama. Karena di dalam Palestina itu ada warisan agama yang dirampas secara sepihak, teraniaya terus menerus,” pungkas politikus PKS itu.

 

Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang