Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia terus mendukung negara-negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) untuk terus melakukan kerja sama yang bersifat inovatif dan konkret.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI, Retno Marsudi usai Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-8 MIKTA di Sydney, Australia.
“Indonesia mendukung kerja sama MIKTA yang inovatif dan konkret dalam menghadapi berbagai tantangan bersama,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (27/11).
Dalam pertemuan di Sydney pada 25 November, para Menlu MIKTA sepakat untuk saling mendukung misi diplomasi dan hubungan bilateral negara anggota MIKTA di berbagai negara.
Langkah itu akan dilakukan melalui kerja sama saling tukar diplomat untuk mengikuti program magang MIKTA di negara-negara, di mana anggota MIKTA tidak memiliki banyak perwakilan diplomatik.
“Dari kerja sama ini, Indonesia akan dapat menempatkan diplomatnya untuk ‘internship’ (magang) di perwakilan anggota MIKTA seperti di negara-negara Pasifik, Afrika atau Amerika Tengah dan Selatan yang Indonesia tidak memiliki banyak perwakilan diplomatik,” ucap Menlu Retno.
Selain itu, para Menlu MIKTA juga menyepakati kerja sama saling tukar pengalaman dalam penerapan kebijakan publik yang inovatif.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat menularkan inovasi dalam pengambilan dan penerapan kebijakan publik di masing-masing anggota MIKTA.
Terkait hal itu, Indonesia menawarkan untuk membagi pengalaman terkait penerapan kebijakan publik di masyarakat yang multi etnik dan multi agama.
“Tahun depan kita harapkan dapat mengundang wakil-wakil dari negara MIKTA untuk melihat langsung penerapan kebijakan publik yang sesuai Islam Rahmatan lil Alamin di negara yang masyarakatnya multi etnik dan multi agama seperti Indonesia,” ujar Retno.
Sejak dibentuk pada 2013, MIKTA yang semua anggotanya merupakan 20 ekonomi terbesar di dunia, telah menjadi perkumpulan informal lima negara yang unik dan efektif.
MIKTA tidak saja telah bekerjasama dalam mendorong peningkatan perdagangan dan investasi antara anggotanya, tetapi juga telah melakukan berbagai kerja sama inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Artikel ini ditulis oleh: