Jakarta, Aktual.co — Menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),Indonesia harus bisa memanfaatkannya. Untuk bisa memanfaatkan MEA, Indonesiaharus siap menghadapi konteks internasional baru, yang berupa masyarakat globalyang berbasis pengetahuan (knowledge-based global society). 

Demikian dikatakan diplomat senior Prof. Dr. MakarimWibisono, dalam acara University Partners Gathering di Universitas Sampoerna,Jakarta, pekan ini. Acara itu bertema “Membangun Daya Saing Dalam MenghadapiMasyarakat Ekonomi ASEAN.”

“Kalau Indonesia tidak siap, maka kita akan ketinggalandalam gerakan masyarakat global tersebut,” ujar Makarim, yang meraih doktornyadi Ohio State University, Amerika. Hadir pada acara itu Rektor UniversitasSampoerna, Prof. Dr. M. Aman Wirakartakusumah, para dosen, mahasiswa, danundangan lain.

Makarim pada kesempatan itu mengungkapkan potensi ASEAN yangsangat besar. Jumlah pendudukASEAN mencapai 591 juta orang, yang berarti 8,8 persen dari populasi dunia. Gabunganproduk domestik bruto (GDP) ASEAN mencapai 3,4 triliun dollar AS. Sedangkanluas wilayahnya mencapai 4,46 juta kilometer persegi.

Membandingkan pembentukan ASEAN dengan Uni Eropa, Makarimmengatakan, kalau di Uni Eropa proses pembentukannya terjadi dari bawah ke atas(bottom up). Sedangkan proses pembentukan ASEAN adalah dari atas ke bawah,yakni dari inisiatif para pemimpin ASEAN pada waktu itu, seperti antara lain PresidenSoeharto, PM Malaysia Mahathir Mohamad, dan PM Singapura Lee Kuan Yew.  

Artikel ini ditulis oleh: