Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memberi keterangan usai diperiksa KPK di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/3). Alex Noerdin diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games Jakabaring dan Gedung Serbaguna Pemprov Sumsel 2011. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/16.

Jakarta, Aktual.com – Kontingen Indonesia menargetkan masuk dalam posisi lima besar pada pesta olah raga Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 pada 12-22 Mei di Baku, Azerbaijan. Target ini lebih rendah karena masih di bawah raihan prestasi pada pelaksanaan ISG yang terakhir.

Dalam perhelatan ISG sebelumnya pada 2013 lalu di Indonesia, tim Merah Putih mampu menjadi juara umum.

“Memang benar, pada 2013 kita menjadi juara umum. Itu saat kita menjadi tuan. Sekarang kondisinya berbeda. Pasti lebih berat karena bertanding di negara orang yang juga memiliki iklim yang berbeda,” kata komandan kontingen Indonesia di ISG Alex Noerdin di sela pengukuhan dan pelepasan tim di Jakarta, Minggu (7/5).

Gubernur Sumatera Selatan ini tidak mengungkapkan target medali yang harus diraih kontingen Indonesia dalam pesta olah raga negara-negara Islam tersebut. Namun menurutnya, target lima besar merupakan incaran paling realistis dalam ISG kali ini.

“Kita harus bisa menunjukkan jika kita bisa. Target lima besar saya kira cukup realistis bagi kontingen Indonesia mengingat negara peserta yang lain juga sudah mempersiapkan diri,” kata Gubernur Sumatera Selatan itu.

Indonesia sendiri akan mengirimkan 147 atlet dan ofisial yang meliputi 65 atlet putra, 40 atlet putri dan 42 ofisial termasuk pelatih dalam ISG 2017. Jumlah tersebut terdiri atas atlet-atlet dari 13 cabang olah raga yang akan diikuti oleh kontingen Indonesia.

Para atlet yang telah mendapat gemblengan melalui pemusatan latihan nasional Satuan Pelaksanaan Program Indonesia Emas (Satlak Prima) akan turun cabang olahraga selam, renang, atletik, para atletik, senam, judo, karate, menembak, taekwondo, angkat besi, wushu, polo air dan basket 3X3.

Tim sepak bola yang dalam ajang sebelumnya meraih medali perak tidak diberangkatkan ke Baku.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KOI Erick Thohir mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi beberapa pesta olahraga besar. ISG, disebutnya bukan pesta termasuk dalam skala prioritas.

Menurutnya, perhelatan ISG 2017 hanya dijadikan batu loncatan dan dimanfaatkan sebagai pemanasan Indonesia sebelum SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

“Tidak mungkin pada semua kejuaraan kita membidik juara. Pasti ada prioritas. Bagi kami, ISG ini adalah sasaran antara sebelum kita ke SEA Games dan Asian Games. Olimpiade menjadi sasaran yang paling besar,” katanya.

Menurut rencana, atlet Indonesia akan berangkat ke Azerbaijan secara bertahap mulai Senin (8/5).

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: