Selain itu, salah satu perusahaan farmasi asal Indonesia telah membuat kesepakatan bisnis senilai 60 ribu dolar AS selama satu tahun dengan salah satu perusahaan di Kamboja.
“Saya senang menyaksikan peningkatan ketertarikan terhadap produk farmasi Indonesia di Kamboja. Untuk memfasilitasi itu, kami akan meningkatkan kerja sama di sektor produk farmasi sehingga bisa masuk ke pasar Kamboja,” ucap Retno.
Selanjutnya, pemerintah kedua negara pun sepakat mempercepat proses internal penerapan kesepakatan penghindaran pajak berganda dan penghindaran fiskal terkait pajak pendapatan.
Selain di bidang perdagangan dan investasi, Indonesia dan Kamboja akan meningkatkan kerja sama pariwisata, salah satu caranya dengan mengkaji kembali Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Pariwisata yang ditandatangai pemerintah kedua negara pada 1999.
“Kami sepakat untuk memperbaharui lagi MoU tentang kerja sama pariwisata yang ditandatangani pada tahun 1999,” ujar Menlu Kamboja Prak Sokhonn.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid