Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menjawab pertanyaan wartawan seusai menemui Pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/1). Kedatangannya ke KPK guna membicarakan sejumlah hal seperti kerjasama antara pihaknya dengan KPK dan Dirjen Pajak perihal peningkatan pembayaran pajak, serta menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang menyatakan komitmennya mendukung tugas KPK. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Sejumlah tokoh Muslim Indonesia akan dikirim sebagai perutusan pemerintah ke Arab Saudi dan Iran untuk menengahi konflik kedua negara tersebut.

“Saya kira dalam waktu dekat ini. Saya dengar dari Bu Menlu sudah menyiapkan tim ke Saudi dan Iran untuk masing-masing bisa menahan diri,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Selasa (12/1).

Luhut mengatakan, tim khusus tersebut terdiri atas beberapa tokoh Muslim Indonesa dari organisasi Islam. “Beberapa tokoh agama Indonesia, mungkin dari NU, mungkin dari Muhammadiyah,” jelas Luhut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut mengatakan kemungkinan keberangkatan utusan tersebut pada pekan ini, tergantung dengan konfirmasi dari kedua negara untuk menerima utusan dari Indonesia.

Luhut menilai Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki peran yang signifikan sebagai mediator bagi kedua negara yang sedang berkonflik.

“Sekarang apa peran Indonesia? Kita melihat bahwa Indonesia itu sebagai negara berpenduduk Islam terbesar tentu bisa memainkan peran cukup signifikan untuk mencegah jangan sampai ada konflik di antara mereka,” ujar Luhut.

Menurut dia, konflik antara Arab Saudi dan Iran dapat menimbulkan dampak secara internasional yang dapat mempengaruhi perekonomian dunia.

Dia menilai, konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut bukanlah perseteruan antar aliran agama melainkan konflik kepentingan yang berkaitan dengan ekonomi.

“Ini ujung-ujungnya konflik kepentingan, ekonomi lagi, siapa yang paling berpengaruh,” kata Luhut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby