ia mengatakan Republik Rakyat Tiongkok termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai 1,12 miliar dolar AS atau meningkat 26,29 persen dari tahun 2021. Produk perikanan utama ekspor mencakup udang, cumi, sotong, gurita, rumput laut, rajungan, dan kepiting.
Selain potensi kerja sama perdagangan, Menteri Trenggono menawarkan kerja sama di bidang lain, seperti perikanan budi daya tangkap hingga industri pengolahan untuk dapat dikembangkan di Indonesia.
“Indonesia juga memiliki sumber daya perikanan tangkap dan budi daya besar yang didukung teluk menarik dan pesisir luas. Tata kelola perikanan Indonesia juga mengedepankan prinsip ekonomi biru yang mengutamakan keberlanjutan,” paparnya.
Sementara itu, Anggota Komite Tetap Partai Komunis China Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite Kota Fuzhou, Lin Bao Jin menyambut baik usulan kerja sama bidang perikanan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Kota Fuzhou.
Terlebih keduanya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keberlanjutan ekologi kelautan dan memiliki payung kerja sama yang lebih besar, yakni “Two Countries Twin Park”.
“Kita punya pendapat yang baik tentang pendalaman kerja sama strategis antara China dan Indonesia, pendalaman implementasi pembangunan “Dua Negara, Dua Taman”, dan penguatan pertukaran dan pertukaran antara Indonesia dan Fuzhou, Provinsi Fujian,” ungkap Lin Bao Jin.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra