Jakarta, Aktual.com – Direktur Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional, Joko Widi Wijayanto mengatakan bahwa Indonesia masih mengandalkan impor minyak mentah pada webinar Kilang Dalam Transisi Energi hari Selasa (16/11).
Joko mengatakan Indonesia akan terancam secara Ketahanan dan Kedaulatan Energi jika terus mengandalkan impor minyak dari luar.
Dia berpendapat Indonesia masih bisa menghasilkan minyak sendiri dan perlu mengupayakan produksi minyak dalam negeri.
“Produksi minyak dalam negeri stagnan bahkan mengalami penurunan. Sebagai perbandingan, di tahun 2006 produksi minyak mencapai 831 ribu barel. Namun, pada tahun 2020 hanya mencapai 708 ribu barel,” ujar Joko.
Joko menjelaskan dari data 2020, permintaan bahan bakar minyak (BBM) mencapai 1.126 dengan impor sebesar 381 ribu barel. Padahal produksi kilang eksisting di Indonesia masih 641 ribu barel.
“Salah satu cara meminimalisir impor minyak mentah adalah dengan pembangunan kilang sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 146/2015,” ucapnya.
Joko menerangkan pembangunan kilang minyak diharapkan bisa mewujudkan ketahanan energi serta target tahun 2030 yaitu tidak melakukan impor minyak tercapai.
(Shavna Dewati Setiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy