Pekerja memotong ratusan sirip hiu yang baru diturunkan dari kapal nelayan di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa barat, Selasa (21/6). Meski pemerintah telah melarang penangkapan ikan hiu tetapi penjualan sirip hiu masih tinggi akibat besarnya permintaan ekspor sirip hiu. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt/16.

Jakarta, aktual.com – Indonesia dikenal sebagai negara maritim, namun masih mengimpor ikan dari sejumlah negara untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor ikan Indonesia mencapai US$ 130,039 juta atau sekitar Rp 1,99 triliun (dengan kurs Rp 15.334) selama periode Januari hingga Agustus. Jumlah tersebut setara dengan 56,80 juta kilogram (kg).

“Nilai impor ikan Januari-Agustus 2024 sebesar US$ 130 juta. Volume impor ikannya dari Januari-Agustus 2024 sebesar 56,80 juta kg,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa (17/9/2024) kemarin.

Nilai impor tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar US$ 216,88 juta. Kenaikan ini juga terlihat dari segi bulanan, di mana pada Agustus 2024 nilai impor mencapai US$ 19,23 juta, lebih tinggi dari Juli 2024 yang sebesar US$ 15,63 juta.

Negara-negara yang menjadi asal impor ikan ke Indonesia antara lain Norwegia, China, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Jenis ikan yang diimpor beragam, termasuk ikan makarel pasifik, ikan beku, trout, tuna skipjack, dan salem Atlantik.

Secara lebih terperinci, pada Agustus 2024, volume impor ikan makarel dengan kode HS 03035420 (Scomber japonicus) tercatat sebanyak 3,76 juta kg. Selain itu, impor ikan beku (Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus) dengan kode HS 03036300 mencapai 759 ribu kg.

Ikan lainnya yang diimpor dalam jumlah besar termasuk ikan trout (Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache, dan Oncorhynchus chrysogaster) dengan kode HS 03021100 sebanyak 322 ribu kg, serta tuna skipjack dengan kode HS 03034300 sejumlah 1,25 juta kg.

Indonesia juga mengimpor ikan salem Atlantik (Salmo salar) dan salem Danube (Hucho hucho) dengan kode HS 03021400 sebanyak 175 ribu kg, ditambah jenis ikan lainnya dengan volume total 3,42 juta kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain