Jakarta, Aktual.com — Terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020 menjadi sebuah peluang yang tidak akan disia-siakan oleh pemerintah. Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan tengah mempersiapkan masuknya produk-produk makanan dan minuman halal untuk masuk pasar Jepang.
Menurut data yang dilansir Brand Research Institute, sekitar 350 ribu wisatawan muslim berkunjung ke Jepang pada 2013. Menyongsong penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2020, diperkirakan jumlah wisatawan muslim ke Jepang akan meningkat dua kali lipat.
“Produsen makanan dan minuman halal Indonesia tidak boleh mengabaikan kesempatan ini,” tutur Nus dalam keterangan resminya, Kamis (23/7).
Saat ini, pasar produk makanan halal di Jepang yaitu produk meat and edible meat offal, of the poultry of heading 01.05 (fresh, chilled or frozen) dan produk fowl (Gallus domesticus) meat (prepared/preserved). Kedua jenis produk ini memiliki pasar impor sebesar USD3,36 miliar pada 2014.
Nilai ekspor untuk produk meat and edible meat offal sebesar USD1,42 miliar, sedangkan nilai ekspor untuk produk fowl (Gallus domesticus) meat adalah USD1,94 miliar. Hingga kini, ekspor Indonesia untuk kedua produk tersebut belum mampu menembus pasar impor Jepang.
Ekspor makanan ke Jepang diperkirakan akan terus tumbuh. Berdasarkan informasi dari Kantor Perwakilan RI di Tokyo, saat ini, Jepang hanya mampu swasembada pangan sekitar 40 persen dari kebutuhan dalam negeri.
“Jepang sangat memerlukan lebih banyak impor produk makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,”pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: