Nusa Dua, Aktual.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan Pemerintah Singapura dalam rangka memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata. Kerja sama tersebut dilakukan melalui Sekolah Tinggi Pariwisata Negeri Bali dan Politeknik Pariwisata Singapura.

Kerja sama itu diwujudkan dalam bentuk pelatihan bersama antar-kedua negara. Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata, Wisnu Bawa Tarunajaya menuturkan, Indonesia mesti banyak belajar dari Singapura dalam hal pengembangan pariwisata.

“Singapura adalah negara maju dengan sumber daya manusia tertinggi di kawasan ASEAN. Kita perlu belajar banyak dari Singapura, terutama soal pengembangan pariwisata mulai dari MICE, perhotelan dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui di Kampus STP Bali, Jumat (14/10).

Ia menilai, dua kampus di Indonesia dan Singapura yakni STP Bali dan Politeknik Pariwisata Singapura memiliki standar kompetensi di bidang pariwisata. Keduanya sama-sama saling belajar, saling membagi untuk membangun pariwisata di masing-masing negara.

Ke depan, ia berharap ada kesamaan kurikulum di bidang pariwisata. Tak hanya itu, Wisnu juga berharap adanya‎ pertukaran dosen dan mahasiswa.

“Dosen dari Indonesia diharapkan bisa mengajar di Singapura. Sebaliknya, dosen dari Singapura bisa mengajar di Indonesia. Mereka harus saling belajar, saling berbagai ilmu dan pengalaman, karena di Indonesia, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan nomor satu dibanding dengan lima sektor lainnya,” harap dia.

Saat ini, Wisnu melanjutkan, Indonesia sedang melakukan sertifikasi tenaga kerja di bidang pariwisata. Tahun ini saja, untuk standar perhotelan pemerintah menarget 35 ribu sertifikasi tenaga kerja di bidang perhotelan. Sementara yang sudah terealisasi baru 27 ribu sertifikasi.

Pemerintah, Wisnu melanjutkan, akan menggenjot standar sertifikasi tenaga kerja di bidang pariwisata hingga mencapai target dalam waktu yang tersisa dan diharapkan memenuhi standar internasional.

Sementara itu Deputi Politeknik Negeri Pariwisata Singapura Seto Lok Yin menjelaskan, Singapura perlu belajar banyak dari Indonesia karena Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan berkualitas.

“Kami perlu belajar dari Indonesia juga karena Indonesia memiliki kualitas yang tinggi dan potensi pariwisata yang besar dengan pasar yang besar juga,” katanya.

Saat ditanya tentang kunjungan wisata ke Singapura yang lebih tinggi dibanding Indonesia, Seto Lok Yin mengaku sebenarnya wisatawan ke Singapura juga banyak yang berasal dari Indonesia.

“Kami berterima kasih juga kepada Indonesia karena menjadi salah satu pasar besar bagi kunjungan wisata ke Singapura,” ujarnya.

Ia menyebutkan, kunjungan wisata ke Singapura sebenarnya bukan hanya soal wisata, tetapi Singapura juga merupakan pusat bisnis dunia.

“Banyak orang yang datang ke Singapura karena urusan bisnis tetapi tetap dihitung sebagai wisatawan, termasuk yang terbanyak berasal dari Indonesia,” tutup dia.‎

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan