Dalam kesempatan tersebut, Keidanren mengutarakan dukungannya terhadap poin-poin usulan Indonesia kepada Jepang untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia, khususnya sektor kehutanan, perikanan, pertanian, industri, serta produk-produk lainnya, dan bekerja sama dalam hal transfer teknologi di bidang pertanian.

Mendag pun mengajak Keidanren mendorong para anggotanya untuk memperluas investasinya di Indonesia, khususnya pada sektor infrastruktur, pangan, industri berat, energi, perikanan dan kelautan, kelapa sawit dan turunannya, serta sektor-sektor strategis lainnya, termasuk pembangunan smelter.

Pada pertemuan tersebut, Keidanren menyampaikan bahwa pelaku usaha Jepang sangat antusias dengan Indonesia, bukan hanya karena pasarnya yang besar, tetapi juga karena ekonomi Indonesia yang menjanjikan, politik yang relatif stabil, serta iklim usaha yang kondusif.

Sementara itu, pada pertemuan dengan Sekjen Partai Demokratis Liberal Toshihiro Nikai, Mendag menyampaikan harapannya agar kerja sama kedua negara dapat terus ditingkatkan.

“Diharapkan Jepang dapat terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, terutama pembangunan infrastruktur. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, infrastruktur menjadi prioritas,” katanya.

Hubungan kerja sama dalam hal pembangunan infrastruktur telah dilakukan Jepang sejak puluhan tahun lalu, terutama dalam penyelenggaraan Asian Games tahun 1962 lalu saat Indonesia menjadi tuan rumah.

Tahun depan Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games yang juga akan akan menandai hubungan kerja sama Indonesia-Jepang yang ke-60.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid