Jakarta, Aktual.co — Ketua Komite Pelaksana Frankfurt Book Fair, Gunawan Moehammad menjelaskan rincian acara pameran buku di Jerman yang akan menghabiskan 10 juta euro dalam rangka memperkenalkan karya-karya Indonesia.
“Kesempatan menjadi tamu kehormatan adalah kesempatan langka bahkan mungkin tidak terjadi lagi, ini bukan hanya pameran buku tapi peradaban,” ujar Gunawan, di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (25/2).
Menurutnya, Indonesia tidak dikenal sebagai penghasil karya sastra mendunia. “untuk itu kita harus usaha ekstra berkaitan dengan 70 tahun kemerdekaan,” katanya.
Gunawan menjabarkan acara pameran yang berlangsung mulai Maret-Oktober 2015 dengan menggelontorkan dana sebesar 10 juta euro.
“Maret ada pameran buku di Frankfurt, kita mengirimkan delegasi untuk tembakan pertama ke Frankfurt Book Fair. Agustus ada festival museum tepi sungai terbsar di eropa, kita sudah dapat ruangan 800 meter persegi, kita akan isi sebagus mungkin dan sehemat mungkin. Pada saat itu juha ada pameran arsitektur di museum arsitek Jerman,” tuturnya.
Ia menambahkan, pada bulan Juli ada seminar Islam pluralisme Indonesia. Pada September di hamburg, komunitas Indo mengadakan acara di pasar Hamburg selama tiga hari. Terakhir pada Oktober di perpustakaan Berlin akan ada pameran naskah selama tiga minggu. Di luar FBF juga akan banyak acara, pameran seni rupa di galeri yakni Fotografi dan  pekan film selama sebulan.
“Menerjemahkan buku ngga mudah, festival besar ini akan memampilkan Indonesia masa kini yang sedang bekembang. Korea denga film dan produk industri bagus. Terjemahan sastra konsisten. Indonesia gak boleh kalah dengan negeri kecil yang namanya Korea,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: