Aksi serangan adalah bagian dari sebuah operasi gabungan antara pasukan Afghanistan dan internasional, juru bicara kepresidenan Afghanistan, Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Pasukan Afghanistan dan internasional melakukan operasi dengan sangat hati-hati untuk menghindari jatuhnya korban sipil”, katanya.
Para pejabat Amerika mengatakan bahwa bom itu memang telah disiapkan untuk digunakan di Afghanistan “suatu hari nanti”, saat pemerintahan mantan Presiden Barack Obama berkuasa.
Amerika Serikat terus meningkatkan aksi serangan udara terhadap kelompok IS dan Taliban di Afghanistan, dengan Angkatan Udaranya yang telah mengerahkan hampir 500 senjata di tiga bulan pertama 2017, naik dari 300 senjata pada periode yang sama di 2016.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby
















