Jakarta, Aktual.com – Industri manufaktur nonmigas menunjukkan kontribusi signifikan terhadap penerimaan pajak dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester I 2023. Data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa industri ini berkontribusi sebesar 27,4 persen terhadap total penerimaan pajak yang mencapai Rp970,20 triliun pada periode tersebut.
Ketua Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan saat ini sedang mengalami tren menurun, namun kinerja sektor industri manufaktur tetap produktif dan ekspansif. Berdasarkan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI), Indonesia berhasil bertahan di fase ekspansif selama 22 bulan berturut-turut, dengan nilai PMI di atas 50.
Laporan S&P Global menunjukkan bahwa ekspansi sektor industri manufaktur Indonesia terus meningkat, didorong oleh peningkatan permintaan baru yang menyebabkan kenaikan produksi dan penambahan jumlah tenaga kerja. Pada Juni 2023, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mencapai 53,93, yang menunjukkan kenaikan 3,03 poin dibandingkan Mei 2023, didukung oleh meningkatnya IKI di 21 subsektor industri.
Investasi di sektor industri manufaktur juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai Rp270,3 triliun pada Januari-Juni 2023, meningkat sekitar 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini memberikan dampak positif terhadap hilirisasi industri dan menciptakan lapangan kerja baru yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri dengan menjalankan kebijakan industrialisasi berbasis hilirisasi industri. Hal ini memungkinkan peningkatan nilai tambah komoditas di dalam negeri dan meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap devisa negara melalui ekspor yang bernilai lebih tinggi.
Dengan kinerja yang baik dan optimisme investor terhadap sektor industri Indonesia, diharapkan sektor ini akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan kontributor utama dalam penerimaan pajak negara. Dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara dengan kontribusi sektor manufaktur tertinggi terhadap output global.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah