Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juli 2015 sebesar 0,93 persen, atau lebih tinggi 0,39 persen dibanding capaian inflasi Juni yang hanya mencapai 0,54 persen. Sementara itu, untuk inflasi tahun kalender 1,9 persen, inflasi dari tahun ke tahun tercatat 7,26 persen, inflasi komponen inti Juli 2015 sebesar 0,34 persen, dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 4,86 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia, 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang (3,18 persen) dan inflasi terendah terjadi di Pematangsiantar (0,06 persen), sedangkan deflasi terendah terjadi di Merauke (0,65 persen).

“Inflasi bulan ini sama persis seperti inflasi Juli 2014. Inflasi inti tahun ke tahun sudah turun dari tiga bulan sebelumnya, jadi di bawah 5 persen (4,86 persen) artinya gejolak ekonomi ke depan mencerminkan hal yang positif,” ujar Suryamin di Jakarta (3/8).

Lebih lanjut dikatakan dia, bahan makanan memiliki andil inflasi Juli 0,4 persen. Sedangkan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memiliki andil inflasi 0,09 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar andil inflasi 0,03 persen.

“Untuk kelompok sandang memiliki andil inflasi 0,02 persen; kesehatan dengan andil inflasi 0,02 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga andil 0,02 persen.

“Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan andil inflasi Juli 2015 sebesar 0,35 persen. Transportasi ini andilnya cukup tinggi karena di Juli adanya arus mudik dan arus balik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: