Jakarta, Aktual.com – Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) kapasitas 900 volt ampere (VA), ditambah melonjaknya harga pangan (volatile foods) membuat laju inflasi pada bulan Mei kian kencang.

“Memang laju inflasi belum tinggi amat, tapi Mei ini bisa tinggi. Makanya harus diwaspadai adanya volatile foods dan administered prices (harga-harga yang diatur pemerintah), seperti kenaikan TDL ini sebagai pemicunya,” ujar anggota Komisi XI DPR, Andreas Eddy Susetyo kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (29/5).

Meski begitu, dengan kenaikan TDL yang per dua bulan itu, mestinya dampaknya harus bisa diantisipasi oleh pemerintah. Termasuk terhadap inflasi itu.

“Kebijakan ini mestinya bisa menekan karena waktunya panjang dan pemerintah sudah membuat stagering. Tapi ternyata malah belum terkontrol (laju inflasinya),” papar dia.

Menurutnya, masalah administered price ini seperti kenaikan TDL itu ditambah volatile food tadi bakal memengaruhi laju inflasi di atas 4 persen dari target pemerintah.

“Sehingga laju inflasi 2017 ini tinggi, bisa melebihi 4 persen. Padahal inflasi 2016 lalu memang relatif rendah 3,02 persen. Tapi di tahun ini akan berat,” jelas dia.

Terkait volatile food itu, kata dia, pemerintah harus serius bisa menekan harganya, apalagi momen puasa dan Idul Fitri. Termasuk di dalamnya jalur distribusi dan sumber pasokannya juga harus kuat.

“Terutama pasokan harus bisa diandalkan. Karena saya berharap, masalah volatile food ini bisa ditangani dengan baik. Apalagi masalah ini menjadi komponen besar penyumbang tingkat kemiskinan. Gejolak harga pangan ini sangat memengaruhi kemiskinan masyarakat kita,” papar Andreas.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh: