Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato membuka Hari Ulang Tahun (HUT) Pasar Modal Indonesia ke-38, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/8/2015). Jokowi mengatakan lambatnya perekonomian bukan hanya terjadi di Indonesia saja. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com —  Infrastruktur sebagai roda perekonomian Indonesia diyakini Presiden Jokowi akan berjalan pada semester II tahun ini. Bahkan, pihaknya tidak segan-segan untuk mencopot direksi yang menghambat jalannya infrastruktur. Jokowi pun berjanji akan segera mengganti jajaran direksi BUMN yang lamban dalam merealisasikan proyek infrastruktur, termasuk menteri BUMN Sekaligus.

“Kalau tidak ada progres, kita akan lihat kinerjanya, kalau BUMN-nya lambat harus dilihat, direksinya yang tidak bisa kerja, saya ganti, kalau menteri BUMN, saya ganti, saya simpel saja berpikirnya. Kita fokus, selalu dikontrol, dan diawasi,” ujar Jokowi dalam acara Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (10/8).

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mendorong jalannya infrastruktur yaitu meningkatkan investor swasta. Namun, jika investor swasta belum juga masuk, pemerintah tak akan menunggu lama, melainkan akan mendorong BUMN.

“Jadi bukan sedikit-sedikit BUMN, swasta juga kita dorong. Karena kita butuh infrastruktur, hilirisasi butuh waktu,” pungkasnya.

Presiden Jokowi akan fokus dalam progres proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang diambilalih oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setiap adanya laporan groundbreaking proyek infrastruktur, Salah satu cara, dia melakukan peninjauan proyek setiap tiga bulan sekali.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka