Nairobi, Aktual.com – Inggris bertekad melanjutkan perdagangan bebas dengan Kenya setelah negara itu meninggalkan Uni Eropa, yang dikenal dengan istilah Brexit, kata Perdana Menteri Inggris Theresa May di Nairobi, Kamis (30/8).

May mengatakan ingin Inggris menjadi penanam modal terbesar di benua Afrika dibandingkan dengan negara Kelompok Tujuh.

“Sementara Inggris bersiap-siap meninggalkan Uni Eropa, kami bertekad melakukan peralihan mulus sehingga dapat memastikan hubungan perdagangan dengan Kenya dapat berlanjut, memastikan bahwa Kenya mempertahankan kuota bebas bea dan akses bebas bagi pasar Inggris Raya,” kata May, dikutip dari Reuters.

Inggris adalah mitra dagang terbesar bagi Kenya.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, yang berbicara di samping May dalam jumpa pers itu, mengatakan menyambut jaminan bahwa ekspor barang bebas bea Kenya akan berlanjut setelah Brexit. Kenyatta juga mengatakan negaranya akan mendorong peningkatan ekspor.

Ia mengatakan dua perjanjian, yang ditandatangani pada Kamis soal peningkatan kerja sama militer serta soal Inggris akan mengembalikan aset-aset dan dan hasil penjualan dari korupsi ke Kenya, menunjukkan bahwa negaranya dan bekas negara penjajahnya itu memiliki hubungan dekat.

Margaret Thatcher adalah perdana menteri terakhir Inggris yang melakukan lawatan ke Kenya, yaitu pada 1988.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: