Jakarta, aktual.com – Inggris telah mengumumkan kesiapannya menghadapi ketegangan yang terjadi di wilayah Laut Merah dengan kelompok penguasa Yaman, Houthi. Hal ini terjadi setelah Houthi melakukan serangan terhadap beberapa kapal dagang yang diduga terkait dengan Israel di perairan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyatakan bahwa London siap untuk mengambil tindakan langsung terhadap Houthi. Shapps menegaskan bahwa Inggris memiliki kesiapan untuk meningkatkan intervensi militer mereka sendiri.

“Kami bersedia mengambil tindakan langsung, dan kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah,” tulisnya di surat kabar Daily Telegraph dikutip AFP, Selasa (2/1).

“Kelompok Houthi tidak boleh salah paham. Kami berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban aktor jahat atas penyitaan dan serangan yang melanggar hukum,” tambahnya.

Kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka bertindak sebagai tanda solidaritas terhadap warga Palestina selama konflik Israel-Hamas di Gaza. Sampai saat ini, mereka telah beberapa kali meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang melewati jalur laut yang menyumbang 12% dari perdagangan global.

Shapps menggambarkan situasi di wilayah tersebut sebagai “uji coba bagi komunitas internasional” yang dapat memiliki dampak pada jalur perairan yang disengketakan di berbagai belahan dunia.

“Jika kita tidak melindungi Laut Merah, hal ini berisiko membuat pihak-pihak yang ingin mengancam di wilayah lain termasuk di Laut China Selatan dan Krimea menjadi semakin berani,” tambahnya.

“Kita harus berdiri teguh dengan sekutu kita, berdiri teguh atas keyakinan kita dan berdiri teguh bagi orang-orang tidak bersalah yang terjebak dalam peristiwa ini.”

Peringatan dari pemerintah Inggris muncul dalam konteks meningkatnya ketegangan di jalur pelayaran yang strategis, di mana helikopter Angkatan Laut Amerika Serikat dilaporkan menembaki pemberontak Houthi yang mencoba menaiki kapal kargo pada hari Minggu, menyebabkan 10 anggota milisi tewas atau hilang.

The Telegraph melaporkan bahwa pemerintah Inggris sedang merancang rencana bersama dengan pemerintah Amerika Serikat terkait kemungkinan serangan militer terhadap Houthi. Rencana tersebut juga termasuk pemberian “peringatan terakhir,” yang disinyalir akan diumumkan dalam waktu dekat menurut laporan media tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengungkapkan pada hari Minggu bahwa ia telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, untuk membahas ketegangan di Laut Merah, mengingat peran Tehran dalam mendukung kelompok Houthi.

“Saya menjelaskan bahwa Iran ikut bertanggung jawab mencegah serangan-serangan ini,” katanya di media sosial.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain