Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan pidato sambutan saat syukuran dan peluncuran buku Ensiklopedi Pemikirannya di Jakarta, Sabtu (6/2). Buku-buku yang diluncurkan tersebut dihimpun dalam empat jilid yang merupakan refleksi terhadap peristiwa yang terjadi pada masyarakat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz/16.

Jakarta, Aktual.com – Yusril Ihza Mahendra mengaku sangat menghargai keberagaman agama yang ada di Ibu Kota DKI Jakarta.

Ia berharap kedepan, Jakarta tetap religius dengan menghormati dan menerapkan nilai keagamaan yang berkembang.

Yusril mengaku miris dimana ada pengembang yang ingin membangun sebuah pusat perbelanjaan atau mall dengan menggusur perkampungan. Sedangkan, di perkampungan tersebut ada masjid yang juga mesti digusur.

Lebih miris lagi, lanjutnya, ketika mall tersebut telah berdiri, masjid tersebut tidak diberi tempat yang layak. Bahkan, kebanyakan mall menempatkan masjid di tempat parkir atau basement.

“Saya sedih ya ada kampung, dan ada pengembang mau bikin mall terus ada masjid. Nah ini, kalau yang digusur masjid mau ganti rugi ama siapa? Kalau rumah ada punya orang. Kalau masjid ama siapa? Enggak diganti. Jadi di mall, masjid dibikin dibawah. Masjid dihancurkan diganti di parkiran. Ini saya yang enggak mau,” ujar Yusril di Pulau dua, Senayan, Jakarta, Minggu (28/8).

Ia juga terkejut ketika melihat data statistik bahwa masjid di Jakarta bukannya bertambah tetapi malah berkurang.

“Nah, kejadiannya kaya gini. Kalau (kampung) mau dibebaskan dan dibikin mall, dibikin dong masjid yang lebih bagus lagi. Jangan ilang diganti di basement,”

“Berlaku lah adil pada semua agama. Yang proporsional. Tapi, sekali lagi Betawi harus jadi tuan di rumah sendiri,” pungkas Yusril.

 

*Nailin

Artikel ini ditulis oleh: