Jakarta, Aktual.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kembali bertemu para pebisnis Inggris terutama kalangan industri kreatif dalam rangkaian program kunjungan kerjanya ke London sejak tanggal 22 Juni lalu bertempat di perusahaan Wayra, London.
Dalam format pertemuan rileks posisi melingkar, Wali Kota Bandung, Jawa Barat itu memilih duduk di lantai berbaur dengan kalangan pebisnis Inggris, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI London Hastin AB Dumadi kepada Antara London, Minggu (28/6).
Dalam paparannya, Wali Kota Ridwan Kamil menekankan bahwa selain mewujudkan Bandung sebagai smart city atau kota pintar, Ia juga ingin membangun ibu kota Provinsi Jawa Barat itu sebagai “liveable and loveable city”.
Ridwan Kamil menyebutkan keinginannya untuk mentranformasi Bandung sebagai kota teknopolis.
Untuk itu, Ia ingin mempelajari, mendengar dan melihat ide baru, inovasi dan manajemen kota di Inggris.
Ia juga menginformasikan rencananya membangun suatu wilayah sebagai area teknopolis di daerahnya di kawasan dekat Jatinangor.
Wali Kota Ridwan dengan tekun menyimak paparan dari enam perusahaan di Inggris yang bergerak di sektor industri kreatif yaitu Alan Greenberg, mantan Kepala Pendidikan di perusahaan Apple, perusahaan BridgeU, what3words, Voyage Control, WeFarm, dan Proversity.
Alan Greenberg menyebutkan ‘there is nothing more exciting than working in Asia’ atau tidak ada yang lebih menarik dari pada bekerja di Asia.
Greenberg menyampaikan masukan di antaranya untuk membangun smart cities diperlukan proliferasi penggunaan komputer, disiplin untuk melihat maksimalisasi peluang, meminimalisasi risiko.
Ia mendorong perusahaan-perusahaan Inggris untuk berkolaborasi dengan orang setempat, membangun inkubasi dan mengembangkan langkah-langkah akselerasi.
Sementara Lucy Stonehill dari BridgeU menyebutkan perusahaannya mengembangkan program software yang membantu para siswa menengah atas yang tengah mempersiapkan studinya ke tingkat universitas di Inggris, AS dan Canada.
Steven Ramage dari perusahaan what3words juga memberikan paparan mengenai program global address system yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Bandung dalam membangun smart city.
John Swanston dari perusahaan Voyage Control memaparkan mengenai aplikasi program untuk memonitor pergerakan kendaraan termasuk kendaraan pengiriman barang.
Di samping itu, Ridwan Kamil juga mendengarkan paparan dari WeFarm mengenai penggunaan IT untuk masyarakat di daerah terpencil yang sering mengalami kesulitan mengakses internet, sehingga perusahaan tersebut mengembangkan aplikasi sms untuk pencarian data terkini terkait berbagai hal.
Sementara perusahaan Proversity menawarkan pengembangan universitas secara online.
Beberapa pertanyaan yang muncul dari peserta banyak menyangkut kondisi infrastruktur di Bandung.
Wali Kota Ridwan menyebutkan aspek infrastruktur tersebut masih menjadi tantangan Kota Bandung dalam pembangunan terutama pada subsektor transportasi, penanganan sampah dan penyediaan air bersih.
Untuk itu, ia menyambut baik sekiranya terdapat inovasi, gagasan dan tawaran kerja sama dari perusahaan-perusahaan di Inggris terkait sektor infrastruktur.
Ridwan Kamil juga menyebutkan, terkait pemenuhan kebutuhan energi di Bandung saat ini tengah dikembangkan penggunaan tenaga surya.
Artikel ini ditulis oleh: