Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono mengatakan, pengingkaran kesepakatan politik merupakan hal biasa sehingga tidak aneh bila Partai Golkar memutuskan mendukung pemilu kepala daerah melalui DPRD.

“Partai Golkar mengingkari kesepakatan dengan Partai Demokrat bukan hal yang aneh. Politik itu sangat terikat dengan kepentingan dan waktu. Yang abadi dalam politik adalah kepentingan,” kata Teguh Yuwono saat dihubungi, Kamis (4/12).

Menurut Teguh, kesepakatan politik meskipun dilakukan hitam di atas putih masih sangat mungkin berubah karena bukan merupakan ketetapan hukum.

Teguh menduga saat itu Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bersedia mendukung pemilu kepala daerah langsung karena posisi Partai Demokrat masih kuat bersama Susilo Bambang Yudhoyono.

“Situasi saat ini sudah berbeda karena Partai Demokrat sudah mulai melemah dan Partai Golkar sedang mengalami konflik berkepanjangan karena ada perbedaan pendapat,” kata dia.

Terkait dengan sikap Partai Demokrat, Teguh menduga partai tersebut kemungkinan akan memikirkan untuk merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bila Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilu Kepala Daerah (Perppu Pilkada) yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak didukung KMP.

“Saya kira ini belum akan berakhir. Sangat mungkin Partai Demokrat akan ke KIH. Namun, harus dilihat juga jumlah kursi mencukupi atau tidak untuk mendukung Perppu Pilkada,” kata dia.

Munas IX Partai Golkar di Bali memutuskan untuk mendukung pemilu kepala daerah melalui DPRD. Itu berarti partai berlambang pohon beringin itu akan menolak Perppu Pilkada.

Partai Demokrat menilai keputusan itu sebagai bentuk ingkar janji karena sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan KMP, termasuk Partai Golkar, untuk mendukung pemilu kepala daerah langsung.

“Ada kesepakatan tertulis yang dibuat Partai Demokrat dan KMP. Kalau setelah munas, Aburizal Bakrie menyatakan penolakannya terhadap Perppu Pilkada, Partai Demokrat siap mengungkapkan secara terbuka kepada rakyat,” kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan.

Artikel ini ditulis oleh: