Karangasem, Aktual.com – Sejak ditetapkan awas pada Jumat 22 September 2017 hingga kini Gunung Agung masih menunjukkan aktivitas tak menentu. Puluhan ribu warga terdampak sudah sebelas hari berada di pengungsian yang tersebar di ratusan titik. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengusir kejenuhan di pengungsian.
Salah satunya seperti yang dilakukan pengungsi di Banjar Kebon, Desa Telagatawang, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali. Mereka melakukan berbagai aktivitas seperti membuat canang (sarana persembahyangan umat Hindu) dan membuat jajan (kue khas Bali).
Ni Komang Sucandri (39) pengungsi asal Desa Duda Utara, Kecamatan Selat mengaku memiliki kegiatan baru selama di pengungsian. Bersama anaknya, Ni Komang Gita (5,5), hampir saban hari mereka membuat canang.
“Ya, begini kegiatannya setiap hari membuat canang untuk mengusir kejenuhan,” katanya, Selasa (3/10)..
Sucandri bersama suaminya sudah sejak tanggal 22 September 2017 mengungsi. Dari hasil membuat canang, ia mendapat pemasukan untuk sekadar uang jajan anaknya. Sebelum bencana tiba, Sucandri mengurus ternak babi miliknya. Kini, ternak babi Sucandri telah dijual.
“Saya jual 3 biji seribu rupiah. Sudah seminggu ini bikin canang. Modalnya untuk beli janur Rp20 ribu. Kalau habis semua dapat untuk Rp10 ribu,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Ni Ketut Seni (29). Selama di pengungsian ia membuat kue sumping. Kue sumping dijual seharga Rp1.000 satu buahnya. Lumayan juga penghasilan Seni setiap harinya. “Modalnya Rp70 ribu. Kalau habis semua dapat untuk Rp30 ribu,” ucapnya.
Sucandri dan Seni sama-sama berharap bencana Gunung Agung segera berakhir. Ia ingin beraktivitas seperti biasa di rumahnya.
“Ya, di sini kan numpang. Enggak enak jadinya,” kata Reni diamini Sucandri.
Di Desa Telagatawang terdapat lima titik pengungsian. Masing-masing di Banjar Kebon sebanyak 263 jiwa, Banjar Lantangatik 394 jiwa, Banjar Telagatawang 212 jiwa, Banjar Kebung 62 jiwa dan Banjar Kebung kauh 39. Total seluruh pengungsi di desa ini sebanyak970 jiwa.
(Reporter: Bobby Andalan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















