Jakarta, Aktual.co —Setelah awalnya sempat ditolak DPRD, di akhir-akhir pembahasan RAPBD DKI 2015, Bank DKI ternyata lolos dapat kucuran dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).
Pertanyaan pun timbul, apa yang membuat legislatif akhirnya meloloskan Bank DKI?
Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik beralasan bank pelat merah itu punya alasan jelas untuk dapat kucuran PMP. Yakni terkait arahan Bank Indonesia, bahwa Bank DKI perlu tambahan modal untuk bisa naik kelas jadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3.
“Dengan begitu Bank DKI bisa memberi kredit yang lebih luas kepada masyarakat Jakarta,” kata politisi Gerindra itu, di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (13/1).
Pernyataan Taufik, ikut ditimpali Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Iman Satria. Diakui dia, dewan memang sempat menolak permintaan kucuran PMP Bank DKI. Karena awalnya anggaran diminta untuk membangun kantor.
“Kalau untuk pembangunan kantor ya kita tolak,” ujar dia.
Namun karena beralasan mengikuti peraturan dari Bank Indonesia untuk menambah modal Bank DKI, dewan setuju. “Tambah permodalan untuk kinerja Bank DKI, kita pasti ‘support’,” ujar dia.
Masuknya anggaran PMP untuk Bank DKI terungkap dalam pidato yang dibacakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di rapat paripurna DPRD, Senin (12/1) kemarin.
Disebutkan, ada tiga BUMD DKI yang dapat kucuran PMP. Yakni PT Mass Rapid Transit (MRT) Rp4,5 triliun, PT TransJakarta Rp500 miliar dan Bank DKI Rp500 miliar.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan meski jumlahnya bertambah, tapi anggaran PMP tetap sama sebesar Rp5,62 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:

















