Jakarta, Aktual.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bergerak cepat menelusuri kasus maraknya kebocoran data pribadi di jagad maya. 100.002 data yang bocor itu diduga berasal dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Jubir Kemkominfo Dedy Permadi mengatakan alasan dugaan kebocoran data tersebut mengarah ke BPJS Kesejatan lantaran ada 4 jenis data yang telah terkonfirmasi dan berhubungan ke intansi yang dahulu bernama Jamsostek itu.
“Ini dugaaan awal BPJS Kesehatan karena setidaknya ada 4 jenis data yang terkonfirmasi,” kata Dedy di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Jumat (21/5).
Ia mengungkapkan jenis pertama data NoKa atau Nomor Kartu yang itu adalah data identik dengan data nomor kartu peserta BPJS Kesehatan, yang kedua yang teridentifikasi juga adalah Kode Kantor yang diduga adalah kode kantor BPJS Kesehatan. Kemudian tang ketiga adalah data keluarga dan data tanggungan jaminan kesehatan yang itu juga identik dengan data yang dimiliki peserta BPJS Kesehatan, dan yang keempat adalah status pembayaran jaminan yang juga identik dengan data BPJS Kesehatan
Dirinya juga menyampaikan dalam proses penuntasan kasus ini, Kominfo akan memanggil pihak BPJS Kesehatan hari ini Jumat, (21/5) untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
“Pada hari ini Kementerian Kominfo akan memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk menyamapaikan penjelasan terkait dengan dugaan kebocoran data ini,” ujarnya.
Sebelumnya, informasi menyoal kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia ditemukan via unggahan tangkapan layar atau screenshot di platform Twitter, menyebut data yang mengalami kebocoran dan telah dijual tersebut termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal.
Data penduduk Indonesia yang bocor tersebut meliputi nomor identitas kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya, meski data itu disebutkan tidak termasuk password.
Nama BPJS dicetuskan oleh sejumlah pakar dan perusahaan keamanan siber, yang merupakan kesimpulan sementara dari hasil penelusuran yang dilakukannya. Meskipun demikian, pakar keamanan itu menyebut masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya.
Data yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual di sebuah forum online bernama Raid Forums. Ratusan juta data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun “Kotz”.
Salah seorang pengguna Twitter dengan handle @Br_AM coba menghubungi sang penjual dan menanyakan, dari mana data tersebut diperoleh. Dalam tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual, diklaim bahwa dataset tersebut diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i