Jakarta, Aktual.com — Sejumlah pemudik mengaku kurang meminati ruangan laktasi atau menyusui di Stasiun Gambir dan Senen.
“Ribet kalau harus menyusui di ruang laktasi mbak,” ujar seorang pemudik, Khaerani, saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (14/7).
Khaerani yang membawa bayinya yang berumur enam bulan itu mengaku lebih senang menyusui di ruang tunggu.
Ia kemudian menutupinya dengan kain, agar auratnya tidak terlihat pemudik lain.
“Lagipula, di ruang menyusui tidak lengkap, kursinya kurang dan juga sedang diperbaiki,” jelas dia.
Dari pantauan di lapangan, teknisi terlihat memasang pendingin ruangan dan menyusun perabotan yang belum teratur.
Ruang laktasi tersebut juga tidak dilengkapi dengan kamar kecil dan wastafel.
Pemudik lainnya, Ismi, mengaku enggan menggunakan ruang laktasi karena kurang terawat.
“Mau menyusui di ruang menyusui susah, karena tidak terawat,” kata Ismi yang ditemui di Stasiun Senen.
Petugas kesehatan di Stasiun Gambir, Dokter Listyowati, mengatakan pihaknya melakukan pembenahan terhadap ruang menyusui di stasiun tersebut.
Humas PT KAI Daerah Operasi I, Bambang S Prayitno, mengatakan jumlah penumpang yang melalui stasiun Gambir di Daerah Operasi I sebanyak 36.482 pada H-5 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
Kemudian pada H-4 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H melalui Stasiun Gambir, sebanyak 36.791 pemudik.
“Jadi jika dijumlahkan secara keseluruhan jumlah penumpang yang diangkut melalui Senen dan Gambir sebanyak 334.015 penumpang. Paling banyak dari Stasiun Senen sebanyak 234.734 pemudik,” kata Bambang.
Secara keseluruhan terdapat sebanyak 54 kereta api reguler, dan enam kereta api tambahan.
Artikel ini ditulis oleh: