Jakarta, Aktual.com – Penyekatan di Jalan Fatmawati dan Jalan Antasari untuk mencegah mobilitas pekerjaan pada sektor non esensial dan non kritikal dari Tangerang, Provinsi Banten dan Depok, Jawa Barat masuk ke DKI Jakarta.

Penambahan titik penyekatan itu selama Sabtu-Minggu ini masih bersifat sosialisasi dan berlaku dari jam 06.00 WIB sampai jam 08.00 WIB saja.

“Nanti (pemberlakuan) ‘full’, jam 6 sampai jam 10, baru kami laksanakan pada hari Senin,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Yogo di Jakarta, Sabtu (10/7).

“Kenapa kami lakukan pada titik itu, karena ditengarai titik itu adalah juga pintu masuk Jakarta dari wilayah selatan khususnya wilayah Serpong, BSD, Bintaro, Ciputat (Tangerang) kemudian Pamulang (Tangerang Selatan) kemudian Pondok Labu Cinere (Depok) itu semuanya lewat jalur itu,” kata menambahkan.

Sambodo menambahkan, di titik itu selama ini memang belum ada pemeriksaan oleh petugas sehingga kerap dilintasi oleh masyarakat yang ingin bekerja pada sektor non esensial dan non kritikal di Jakarta.

Padahal selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat, pemerintah mengatur kebijakan 100 persen bekerja dari rumah bagi pekerja non esensial dan non kritikal untuk menghindari bertambahnya angka penularan Covid-19 di DKI Jakarta.

Untuk mempertegas lagi bahwa Jakarta masih dalam masa PPKM darurat, Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penyekatan sejumlah ruas jalan yang kerap dilalui oleh pekerja di luar sektor esensial dan kritikal.

“Ini semua dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap PPKM Darurat dan tujuannya adalah menurunkan tingkat mobilitas masyarakat,” kata Sambodo.

Menurut Sambodo, tingkat mobilitas itu sebanding dengan tingkat perkembangan Covid-19. Artinya, semakin tinggi mobilitas penduduk maka angka Covid-19 semakin tinggi.

Karena itu, dia pun mengimbau kepada warga untuk tetap bekerja dari rumah dan tinggal di rumah (stay home) kalau tidak ada keperluan yang penting dan mendesak.

“​​​​​​​Kalau kita mau angka Covid-19 di DKI Jakarta melandai, maka turunkanlah mobilitas yang tidak perlu,” ujar Sambodo.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu