Jakarta, Aktual.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberitakan tetap ke Afganistan guna melakukan kunjungan kerja ke Kabul, Afghanistan, padahal negara tersebut kini tengah diguncang rangkaian teror bom.
Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 Jokowi menuju Afganistan dihari keenam lawatannya ke lima negara di Asia, sejumlah agenda penting tengah menanti Jokowi selama di sana.
“Seharian penuh di Kabul, saya akan bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani, lalu Majelis Perdamaian Tinggi Afghanistan, dan mengunjungi Istana Darul Aman,” kata Jokowi lewat akun Facebook seperti dilihat Aktual.com, Senin (29/1).
Presiden Jokowi mengaku jika dirinya menyadari jika Kota Kabul kini sedang diteror ledakan bom yang merenggut ratusan jiwa. Kendati demikian dia tidak gentar untuk tetap pergi ke sana.
“Beberapa hari lalu, kota ini diguncang bom mobil menggunakan ambulan, yang menewaskan lebih seratus orang. Lalu pagi ini terdengar kabar serangkaian ledakan juga terdengar di Kabul, tak jauh dari sebuah akademi militer,” lanjut dia.
Presiden Jokowi pun memberikan alasannya untuk tetap pergi. Seperti yang telah dia sampaikan di hadapan Parlemen Pakistan, Jumat (26/1) lalu, dimana Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme.
“Datanya sangat memprihatinkan: 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim,” ungkap Jokowi.
Ancaman radikalisme dan terorisme kata dia terjadi di mana-mana, dimana hampir seluruh negara di dunia. Tidak ada satu pun negara yang kebal, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Afghanistan.
“Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara,” cetus Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















