Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjadi dinas yang paling rendah penyerapannya di APBD DKI tahun 2014.

Kepala Dishub DKI M. Akbar mengakui hal tersebut, lantaran dinasnya hanya berhasil menyerap tiga persen saja dari total anggaran sebesar empat triliun rupiah di APBD DKI Tahun 2014.

“Memang rendah karena tiga persen dari total keseluruhan anggaran murni. Dari total anggaran yang ada di Dinas Perhubungan Rp4 triliun, kami  baru menggunakan sekitar Rp 120 miliar,” ujar M. Akbar ketika dihubungi, Selasa (11/11).

Ia beralasan rendahnya penyerapan diakibatkan oleh adanya pembatalan pengadaan ratusan bus Transjakarta, pasca munculnya kasus bus berkarat yang melibatkan mantan Kepala Dishub DKI sebelumnya, Udar Pristono. Akibatnya, anggaran sebesar dua triliun rupiah untuk pengadaan bus itu dikembalikan lagi.

“Ada pengadaan bus Rp 2 triliun yang tidak jadi dilakukan. ya kami kembalikan,” ujarnya.

Sedangkan anggaran sebesar tiga persen yang digunakan Dishub DKI sebesar Rp 120 miliar digunakan untuk perbaikan halte dan uang muka proyek revitalisasi terminal.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono mengatakan penyerapan APBD DKI Jakarta tahun ini sangat rendah.

Selain karena penyesuaian sistem lelang, hal ini juga dikarenakan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI penyerapannya sangat buruk. “Yang paling rendah itu Dinas Perhubungan DKI yang baru menyerap anggaran sekitar 3,7persen,” ujarnya di Balaikota DKI, Rabu (5/11).

Artikel ini ditulis oleh: