Jakarta, Aktual.com — Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polres Kota Surakarta berhasil menemukan rangkaian eletronik, untuk membuat bom dalam penggrebekan di konter handphone milik terduga teroris Udin 19 tahun, di Jalan Untung Suropati Sangkrah Pasar Kliwon Solo, Kamis (13/8).
Densus yang dibantu Tim Labfor Polda Jateng dan Inafis Polresta Surakarta melakukan penggeledahan di konter HP milik Udin tersebut. Saat melakukan penggeledahan di konter HP tersebut, Densus 88 mendapat penjagaan ketat dari pasukan Dalmas dan Brimob. Ratusan warga hanya bisa menonton dari jarak sekitar 200 meter dari lokasi.
Pasukan Densus terlihat dari hasil menggeledahan membawa enam bungkus tas kertas warna cokelat langsung dibawa ke mobil. Kemudian rombongan melanjutkan penggeledahan di rumah terduga teroris lainnya, Ibaduraman 19 tahun, warga RT 06 RW 04 Jalan Kiai Mojo Gang I Kampung Mojo, Sembanggi Solo.
Menurut Taufik 35 tahun, salah satu tetangga Udin membenarkan, konter HP itu milik Udin dan yang bersangkutan sering menjaga di tempat itu. Taufik mengaku tidak mengetahui soal nama lengkap Udin. Namun, dia mengetahui Udin yang tinggalnya di rumah mertuanya di Losari.
Lurah Sangkrah Singgih Bagiyono mengatakan, pihaknya memang diminta oleh polisi untuk menjadi saksi menyitaan barang-barang yang diamankan. Menurut Singgih, barang yang disita dari konter HP milik Udin, antara lain buku tentang petunjuk merangkai bom, dan sebuah rangkaian elektronik yang diduga untuk membuat bom dan selembar bendera ISIS warna hitam.
“Saya selain itu, tidak tahu barang-barang itu. Pokoknya dimasukan ada enam tas kertas untuk diamankan,” ujar dia.
Pasukan Densus 88 kemudian meninggalkan lokasi konter HP dan menuju rumah terduga teroris, Ibadurahman di Jalan Kiai Mojo Gang I RT 06/04 Kampung Mojo atau berjarak sekitar satu kilometer. Namun, polisi aksi penggeledahan di rumah Ibadurahman hanya menyita sebuah bendera, tetapi tidak diketahui jenis bendera apa.
Menurut Darsono 58 tahun, orang tua Ibadurahman ada 10 polisi masuk ke rumahnya melakukan penggeledahan dan mereka hanya megambil selembar bendera. “Saya heran kenapa anaknya itu, ditangkap oleh polisi. Surat penangkapan anak saya juga tidak ada. Apa salah anak saya,” kata Darsono, usai menjadi saksi aksi penggeledahan.
Pasukan Densus kemudian melanjutkan penggeledahan menuju Desa Waru Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Rombongan menggeledah rumah kos milik terduga teroris, Ibadurahman.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu