Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk memiliki sifat tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan Menteri Agama saat menjadi salah satu pembicara dalam Dialog Nasional Aplikasi Kehidupan Berbhineka “Kita Adalah Satu Kita Indonesia Kita Pancasila” yang digelar oleh Canisius College Alumni Day 2018 di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (8/5).

“Sebelum kita melakukan sesuatu, tanya pada diri kita, apakah orang lain akan tersinggung atau tidak? Apakah orang lain akan merasakan sakit atau tidak?” kata Lukman.

Jika masyarakat saling menjaga rasa, kata Lukman, pastilah rasa benci tak akan tumbuh di negeri ini. Dia mengatakan, kondisi saat ini tak terkendali. Bila ada salah satu orang menghujat, maka orang lain akan membalas hujatan tersebut. “Saling hujat muncul karena sesama kita saling melayani hujatan tersebut,” paparnya.

Gubernur PTIK Irjen Pol. Dr. Remigius Sigid Tri Harjanto menambahkan, di sekolah di bawah naungannya terdiri para polisi dari berbagai suku. Penerapan Pancasila secara nyata juga telah dilakukan. Sehingga, mereka bisa cair antara satu sama yang lainnya. “Tidak boleh ada yang merasa lebih satu sama yang lainnya,” katanya.

Sigid mengaku, para alumnus di PTIK pun harus mau ditempatkan di mana saja. Misalnya orang Jawa, ya harus mau di tempatkan di Sumatera. “Begitu pula dengan orang Sumatera harus mau ditempatkan di Papua,” tegasnya.

Menurut Sigid, penerapan pendidikan PTIK membuat para lulusannya akan berlaku adil di masyarakat. “Kan tidak mungkin suku ini hanya mau melayani sukunya saja. Itu tidak boleh terjadi,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara