Jakarta, aktual.com – Kementerian ESDM memaparkan mekanisme untuk mendapatkan diskon atau pembebasan tarif listrik PT PLN (Persero) di tengah wabah corona. Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun untuk membantu meringankan beban listrik bagi masyarakat miskin.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengungkapkan pembebasan tarif listrik diberlakukan untuk sekitar 24 juta pelanggan golongan 400 Volt Ampere (VA). Rata-rata konsumsi golongan ini sekitar 85,25 kWh per bulan dengan biaya Rp36 ribu per bulan.

Sementara,  diskon tarif sebesar 50 persen diberikan kepada 7 juta pelanggan golongan 900 VA bersubsidi. Adapun rata-rata konsumsinya 104,27 kWh per bulan.

Untuk pelanggan 450 VA pascabayar, secara otomatis pemakaian listrik untuk bulan April, Mei, dan Juni digratiskan. Artinya, berapa pun pemakaian yang dilakukan pada ketiga bulan tersebut, pelanggan 450 VA tidak dikenakan biaya. Rida tidak khawatir pelanggan akan menggunakan listrik secara berlebihan karena golongan ini pemakaiannya juga terbatas.

Bagi golongan 900 VA pascabayar, PLN akan menagih pemakaian listrik sebesar 50 persen dari penggunaan.

“Misalnya, kemarin (Maret) menggunakan Rp200 ribu, pada April membayar Rp100 ribu. Ke depan juga dikali 50 persen, berapapun tagihannya,” jelas Rida dalam konferensi pers, Rabu (1/4).

Selanjunya, bagi pelanggan prabayar atau pengguna token golongan 450 VA, token akan diberikan sebesar daya penggunaan tertinggi selama 3 bulan terakhir. Contoh, jika penggunaan daya selama bulan Januari ialah 200 kWh, Februari sebesar 250 kWh, dan penggunaan Maret sebesar 300 kWh, maka PLN akan memberikan token sebesar 300 kWh untuk bulan April, Mei, dan Juni secara bertahap.

“Kami sudah punya profil dari masing2 pelanggan. Mereka ketahuan pakai tiga bulan ke belakang maksimal berapa,” jelasnya.

Perlu diingat, meski digratiskan untuk penggunaan selama 3 bulan, pelanggan tidak dapat melakukan klaim sekaligus melainkan dilakukan per bulan.

Untuk mendapatkan token tersebut, pelanggan hanya perlu mengakses aplikasi PLN dan memasukkan ID pelanggan atau nomor meter pelanggan. Token akan terisi secara otomatis sesuai dengan data penggunaan yang telah terekam di sistem PLN.

Serupa, untuk pelanggan RT dengan daya 900 WA yang menggunakan token atau prabayar, token akan otomatis terisi setengah dari daya penggunaan tertinggi selama 3 bulan terakhir. Misalnya, jika penggunaan bulan tertinggi sebesar 500 Kwh maka token akan otomatis terisi sebesar 250 Kwh.

Cara mendapatkan token pun sama, pelanggan mengakses lewat aplikasi PLN, memasukkan ID pelanggan dan token akan otomatis diisi dengan besaran subsidi yang telah ditentukan.

Selanjutnya, Rida mengingatkan kebijakan keringanan tarif listrik itu berlaku selama tiga bulan ke depan. Namun, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kebijakan tersebut apabila wabah virus corona tidak kunjung berakhir.

Sementara, pemberian subsidi untuk penggunaan komersil dan pelanggan di atas 900 VA masih dikaji. Ia tak menutup kemungkinan bahwa ke depannya subsidi serupa juga akan diberikan mengingat dampak wabah virus corona yang kian meluas. [CNN Indonesia]

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto