Jakarta, Aktual.com — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merilis laporan akhir tahun kinerja Polri selama 2015. Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah pasca polemik penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat soliditas Polri terganggu.
“Kompolnas berpendapat sejak awal tahun, atas pentersangkaan Komjen Budi Gunawan oleh KPK maka Polri praktis terbelah, soliditas terganggu,” ujar komisioner Kompolnas, Adrianus Meliala di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/12).
Adrianus menuturkan, penciptaan kembali soliditas itulah yang menjadi salah satu program yang ditawarkan calon Kapolri saat itu, yakni Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang kini telah menjadi menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
“Saat wawancara dengan Kompolnas, Pak Badrodin menawarkan penciptaan kembali soliditas. Penilaian kami, dapat dikatakan minimal di tingkat permukaan, soliditas itu kini telah berhasil kembali,” ungkap Adrianus.
Lebih lanjut, penilaian Kompolnas atas kinerja Polri di bidang pemeliharaan keamanan dalam negeri yang paling menonjol tahun 2015 ini ialah keberhasilan pengamanan Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 lalu.
Termasuk diantaranya, pencegahan dan pengungkapan aksi teror dianggap Kompolnas sesuai sesuatu yang berhasil dan patut diapresiasi.
“Kompolnas juga mengapresiasi keberanian Kapolri mengeluarkan surat edaran tentang penanganan ujaran kebencian atau Hate Speech. Dimana inisiatifnya berasal dari Kompolnas,” tambah Adrianus.
Kemudian terkait kinerja Polri di bidang perlindungan, pengayom dan pelayan yang menonjol dan patut diacungi jempol, menurut Kompolnas yakni peran Bhabinkamtibnas yang mulai terlihat.
Investasi Polri berupa penempatan satu personel Bhabinkamtibnas di satu desa, meski belum sepenuhnya terpenuhi dan dengan pemberian tunjangan Rp 1,1 juta mulai terlihat kinerjanya, Babinkamtibnas mampu mendeteksi dan mencegah permasalahan sosial atau kejahatan besar. “Semoga polri tetap serius dengan program ini hingga pada waktunya,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: