Seorang pedagang bernama Nurlaela (kedua dari kiri) melayani pelanggannya di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (1/5/2022). Selama periode mudik tahun 2022, pedagang makanan-minuman di Merak bisa mendapatkan omzet tiga kali lipat dibandingkan masa normal. (Michael Siahaan)

Cilegon, Banten, Aktual.com – Omzet pedagang makanan-minuman di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, meningkat sekitar tiga kali lipat, dibandingkan saat normal, pada masa mudik tahun 2022.

Silvia, salah satu pedagang di lokasi, mengatakan bisa meraup omzet sampai Rp1 juta per hari selama arus mudik berlangsung.

“Dari situ, saya mendapatkan pendapatan bersih Rp200-300 ribu,” ujar perempuan asal Cikampek, Jawa Barat, itu kepada Antara di Pelabuhan Merak, Minggu.

Di luar momen mudik, Silvia mengaku hanya memperoleh omzet di kisaran Rp300 ribu sehari dan dari sana dia membawa laba Rp100 ribuan.

Penghasilan selama mudik itu pun sangat disyukuri oleh Silvia. Selain karena lebih banyak dari biasanya, pemasukan selama masa mudik 2022 juga menjadi semacam pelipur lara setelah dirinya “terperosok” ketika pandemi COVID-19 masih merajalela di Indonesia.

Situasi yang buruk kala itu membuat pemerintah mengambil keputusan berat yaitu melarang masyarakat mudik pada tahun 2020 dan 2021.

“Saat itu saya sangat kesulitan. Saya bahkan pernah tidak mendapatkan uang sama sekali,” tutur Silvia.

Hal positif yang dinikmati Silvia juga dirasakan pedagang lain di Pelabuhan Merak, Nurlaela. Perempuan yang sudah berjualan di Pelabuhan Merak sejak tahun 2017 itu mengaku bisa memperoleh omzet Rp800-900 ribu sehari pada masa mudik 2022.

Dari sana, dia mendapatkan keuntungan neto Rp150 ribu dan itu lebih dua kali lipat dari laba bersih pada masa normal yakni Rp60 ribu.

“Sempat pula, waktu kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya, saya cuma dapat untung bersih maksimal Rp30 ribu sehari,” kata Nurlaela.

Antusiasme masyarakat dalam melaksanakan mudik pada tahun 2022, setelah dilarang dua tahun sebelumnya, terlihat jelas di Pelabuhan Merak.

PT ASDP Indonesia Ferry mencatat, sepanjang H-10 hingga H-2 Lebaran total ada 180.465 kendaraan yang menyeberang ke Pulau Sumatera dari Merak. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2019, pada periode yang sama yaitu 166.819 kendaraan.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terjadi pada Jumat (29/4) atau H-3 Lebaran. Ketika itu total ada 37.692 kendaraan yang dibawa ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Dede Eka Nurdiansyah