Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membeberkan target produksi komoditas utama Kementerian Pertanian di 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh Mentan Syahrul dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Senin (24/1).
“Diantaranya untuk komoditas padi kami targetkan produksinya mencapai 55,20 juta ton, jagung 20,10 juta ton, kedelai 0,20 juta ton, bawang merah 1,64 juta ton, cabai 2,87 juta ton, bawang putih 91.000 ton, kakao 781.000 ton, kopi 796.000 ton. Komoditas lainnya telah diseusiakan dengan ketersediaan yang ada,” ujarnya.
Mentan menuturkan dalam menghadapi target produksi tersebut salah satu tantangan yang paling berat dan yang harus dimitigasi adalah adanya perubahan cuaca ekstrim yang secara global tidak bisa diprediksi.
“Cuaca menjadi hambatan dalam produktivitas kita. Cuaca ekstrim membuat pertanian kemungkinan saja akan terdampak tidak linear, tidak terprediksi (unpredictable), dan tidak berkelanjutan (uncontinuous) tersendiri,” ungkap Mentan.
Walau demikian, lanjut dia, pemerintah tidak boleh berspekulasi mengenai ancaman perubahan iklim tersebut. Sebab, menurutnya, sektor pertanian akan sangat berhubungan erat dengan proses pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Di sisi lain, SYL juga mengatakan selama 2021 produksi sektor pertanian terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
Pertumbuhan ini, kata dia, terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian yang konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berkelanjutan sampai dengan 2021.
“Sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekalipun di tengah pandemi Covid-19. Penyusunan strategi dan program kegiatan di tengah pandemi telah berdampak pada pertumbuhan PDB sektor pertanian yang konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berkelanjutan sampai dengan 2021,” ungkap Mentan.
Selain itu, Mentan mengatakan pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha di sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada kuartal II-2020 di saat sektor lain tumbuh negatif dihantam dampak pandemi.
Kemudian pada kuartal I-2021 sektor pertanian berkontribusi 2,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tahun 2021 kuartal I, PDB sektor pertanian tumbuh 2,95 persenĀ year on year. Pada kuartal III/ 2021 juga tumbuh 1,31 persen dibanding tahun 2020,” kata Mentan SYL.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra