Wapres Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (tengah) dan Dirut PLN Sofyan Basir (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6). Rapat tersebut membahas soal Program Pembangunan Pembangkit 35 ribu MW dan Transmisi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Rei/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengingatkan masyarakat seluruh Indonesia agar jangan terpengaruh oleh isu-isu dalam media sosial maupun pesan singkat, terkait provokasi insiden kekerasan di Tolikara, Papua.

“Dalam situasi seperti ini, masyarakat jangan terpancing isu-isu yang berkembang dalam media sosial atau SMS terkait insiden Tolikara yang sifatnya provokatif,” ujar dia di Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (25/7).

Dia mengaku menerima laporan 70-80 persen isu tak bertanggung jawab dimunculkan untuk memperkeruh suasana yang telah terjadi itu. “Jangan sampai terpancing dengan hal-hal yang demikian. Di Indonesia sekarang kerukunan umat beragamanya sudah sangat baik,” kata jenderal polisi kelahiran Jember tersebut.

Dia juga menegaskan, pemerintah sudah menangani insiden kekerasan di Tolikara, termasuk menangkap dua tersangka yang diduga menjadi pelaku kekerasan saat kejadian 17 Juli 2015. “Rekonstruksi sudah dilakukan, penegakan hukum sedang berjalan dan hasilnya tinggal menunggu waktu,” ujar dia.

Jenderal bintang empat itu juga berharap masyarakat di Tanah Air tidak bereaksi terhadap kasus ini, meski kejadian tersebut sangat disesalkan oleh berbagai pihak. “Jangan menanggapinya berlebihan dan ikut emosional, bahkan sampai main hakim sendiri. Pemerintah dan hukum sedang menanganinya,” kata mantan Kapolda Jatim tersebut.

Terkait pemeriksaan terhadap dua tersangka, Kapolri menyatakan penyidik Polda Papua sedang memeriksanya dan diharapkan segera terungkap motif yang menjadi pemicu aksi kekerasan di Tolikara. Tidak itu saja, lanjut dia, polisi kini sedang memburu aktor intelektual yang terindikasi dibalik insiden tersebut, namun tetap menunggu cukup bukti untuk menjeratnya secara hukum.

“Pemeriksaan jalan terus dan apakah berkembang akan terungkap nantinya sembari proses penyidikan terhadap tersangka berjalan. Termasuk pemicu dari kejadian ini,” katanya.

Menanggapi faktor politis dalam insiden Tolikara itu, Kapolri menegaskan bahwa insiden tersebut sampai sekarang masih merupakan perbuatan kriminal.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu