Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (persero) melalui anak perusahaannya, integrated Supply Chain (ISC) kembali melakukan tender minyak mentah untuk kebutuhan kuartal ketiga bulan Juli – September atau Semester kedua pada bulan Juli – Desember 2015.
Berdasarkan data yang diterima Aktual, ISC-Pertamina mengundang peserta tender untuk melakukan kebutuhan impor gasoline 88. Dengan metode pengantaran FOB, pertamina menenderkan 15-25 parcel per bulan, dengan ketentuan penjual minimal melakukan penawaran tiga kargo parcel tiap bulan. Dokumen tersebut juga menunjukkan beberapa pilihan parcel meliputi, 250 MB, 200 MB, 140 MB dan 100 MB dengan toleransi 5 persen.
Menanggapi transparansi dalam tubuh ISC-Pertamina, Vice President for Corporate Communication PT. Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro enggan menanggapi data yang dipaparkan Aktual. Pasalnya, proses tender tersebut masih berlangsung.
“Window informasi adalah tender yang sudah dilaksanakan,” ujar Wianda singkat, di Jakarta, Minggu (10/5).
Ketika ditanya terkait menurunnya tender ISC-Pertamina ditengah kebutuhan yang meningkat, menurutnya hal tersebut mempertimbangkan aspek HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dan operasional.
“Acuan utama adalah HPS dan operasional,” jawabnya.
Informasi yang diperoleh Aktual, tender pengadaan kebutuhan BBM tiap bulannya berjumlah 50 parcel/cargo. Artinya terdapat penurunan drastis impor BBM sedangkan kebutuhan terus meningkat. Semula per bulannya 50 parcel/kargo akhirnya menjadi 25 parcel/kargo.
Padahal berdasarkan data yang dipaparkan VP ISC-Pertamina Daniel Purba, Impor Pertamax pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 mencapai 8.027 meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 1.309. Sedangkan Impor premium meningkat dari 115.400 pada 2014 menjadi 128.048 pada 2015.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka