Dan saat masih di kabinet Jokpwi itu, Rizal ungkapkan bahwa jika cara itu ditempuh, maka 1 persennya bisa melakukan penghematan sebanyak Rp 900 miliar. “Kalau kita turunkan 6 persen maka akan dapat Rp5,4 triliun,” ujar dia.

Kedua, Rizal juga tanya ke PLN soal posisi perusahaan dengan pihak-pihak supplier-nya. Sebab PLN adalah pembeli paling besar untuk bahan baku. Seperti pembeli solar paling besar dan pembeli lainnya juga yang paling besar.

“Coba tanya ke pihak mereka, bisa dong dapat diskon 10 persen? Bahkan kalau orang lain malah bisa mendapat 50 persen. Mereka jawab, bisa Pak,” kata RR, panggilan akrab dia.

Apalagi pengeluaran bahan baku PLN itu setahunnya mencapai Rp200 triliun. Kalau dapat diskon 10 persen itu berarti ekuivalen sebanyak Rp20 triliun.

Langkah ketiga, hampir semua proyek PLN itu ada mark up biaya mencapai 30 persen. Memang praktik mark up ini tak bisa dihilanglan 100 persen. Dia perkirakan bisa ditekan 10 persen, sehingga cuma ada 20 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid