Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Bareskirm Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/11). RJ Lino menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi di Pelindo II dalam pengadaan 10 unit 'mobile crane' yang diduga tak sesuai dengan perencanaan sehingga menyebabkan kerugian negara. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengungkapkan, bahwa selain kasus pengadaan QCC yang saat ini tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi, masih banyak segudang kasus yang membelit Direktur Utama PT Pelindo Richard Joost Lino itu.

“Itu baru satu kasus dan itu sudah dilaporkan ke KPK sejak 2012,” ujar Masinton di Jakarta, Minggu (20/12).

Kasus lain yang membelit anak buah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno itu, sambung dia, antara lain tak hanya di QCC, dan mobil crane.

“Jadi kasus segudang yang membelit Lino itu, baik itu pengadaan barang dan jasa mobil crane, pembangunan pelabuhan baru (New Priok), pengadaan jasa konsultan, perpanjangan kontrak terminal peti kemas JICT dengan Hongkong. Dan itu bukan RJ Lino sendiri dalam perpanjangan kontrak itu, tapi juga melibatkan Menteri BUMN Rini Soemarno,” ucap dia.

Masinton berharap aparat penegak hukum dapat berjalan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan serta penegakan hukum terhadap sejumlah dugaan korupsi yang dilakukan RJ Lino selama ini.

“Jangan ragu dan jangan takut diintervensi oleh kekuatan manapun. Dan kita minta jangan ada intervensi terhadap penegakan hukum kita,” ujar Masinton.

Masinton juga mempertanyakan mengapa RJ Lino hingga saat ini masih belum diberhentikan dari jabatannya sebagai bos Pelindo II meskipun sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. “Dan sampai sekarang RJ Lino sudah ditetapkan sebagai tersangka, juga tidak diberhentikan. Ada apa?,” tutup dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby