“Karena saat ini banyak kepentingan dan hanya sibuk memikirkan politik partai dari pada bekerja untuk rakyat,” ungkapnya.
Sebagai contoh, lanjut Anwar, Nurul Izzah menyatakan kekecewaan dengan aksi Ahli-Ahli Parlemen yang melompat menyelamatkan kepentingan politik partainya saja. Tetapi yang Iebih parah adalah mereka dimanfaatkan untuk rencana yang jelek.
Meski dilantik sebagai Presiden dengan dukungun yang cukup meyakinkan dan mendapat sokongan mayoritas ketua-ketua cabang negeri untuk jabatan Pengurus Majelis Pimpinan Negeri (MPN) Pulau Pinang, beliau memiiih untuk melepas jabatan.
Dengan secara tidak langsung, Nurul Izzah mengkrifik pimpinan partai yang Iebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kesatuan partai.
Sejak 20 tahun lalu, semangat Reformasi di dalam diri Nurul Izzah tidak pernah luntur. beliau bersama reformis-reformis yang lain tidak pernah gentar mempertahankan prinsip meski dituduh dengan berbagai fitnah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid