ilustrasi Hujan Es

Jakarta, Aktual.Com-Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menyebut fenomena hujan es yang terjadi di Wilayah Jabodetabek, pada Selasa (28/3/2017) kemarin sore, adalah fenomena cuaca yang alami dan sering terjadi.

“Kejadian hujan lebat dan es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya,” kata Hary melalui pernyataan tertulis, Rabu (29/3/2017).

Menurut Harry, ada beberapa indikasi yang menunjukan akan terjadinya hujan es. yakni :

Pertama, sehari sebelumnya udara pada malam hingga esok paginya terasa panas dan gerah.

Kedua, sekira pukul 10.00 WIB, akan terlihat tumpukkan awan putih. Awan putih tersebut kemudian akan berubah secara cepat menjadi awan abu-abu atau hitam yang dikenal sebagai awan Cb (Cumulonimbus).

“Dampaknya, pepohonan di sekitar tempat kita berdiri akan ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat. Juga akan terasa sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri,” ucap Hary.

Sementara untuk karakter hujannya sendiri , tambah Hary, yang pertama kali turun adalah hujan deras yang berlangsung secara tiba-tiba. Terapi jika hujan yang turun hanya gerimis, maka kejadian angin kencang diperkirakan jauh dari tempat tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs