Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto mengakui terjadi fenomena penurunan daya beli dimasyarakat, meskipun tak sedahsyat seperti apa yang digembar-gemborkan selama ini.
Menurut dia, mungkin saja ada penurunan daya beli, cuma masalahnya data yang ada selama ini masih kurang kuat. Bahkan dirinya menolak kalau bisnis ritel yang sepi itu karena konsumen mengalihkan belanjanya ke sistem online.
“Saya rasa saat ini kondisi makro masih bagus. Tapi kenapa ritel berguguran apa memang benar karena daya beli menurun. Ini jelas harus dikaji. Namun saya tak sepakat karena adanya shifting ke bisnis online,” ungkap Darmadi saat bincang-bincang PAS FM di Jakarta, Rabu (1/11).
Dia menegaskan, pihak pemerintah juga perlu memastikan dengan data yang jelas betulnya belanja online ini yang menggerus kinerja peritel dalam negeri.
“Saya tolak itu. Memang Menteri Perdagangan waktu RDP dengan kami menyebutkan karena adanya shifting ke online. Itu tidak sepenuhnya benar kok. Salah besar. Ada tapi tak signifikan,” kata dia.
Pasalnya, kontribusi dari bisnis online ke pertumbuhan ekonomibmasih sangat kecil. “Kontribusinya cuma 1,2 persnen ke PDB. Itu jelas sangat kecil. Bahkan saat saya tanya ke Sri Mulyani Indrawati (Menkeu), dia juga tak bisa paparkan. Artinya pemerintah sendiri tak punya data yang kuat,” kata dia.
Dia minta agar ada riset yang jelas agat fenomena daya beli menurun dan banyak ritel yang berguguran bisa dicari penyebab dan solusinya.
“Semua pihak juga jangan asal klaim. Makanya pemerintah harus punya riset yang jelas bahwa apa penyebab ritel berguguran itu agar daya beli juga semakin meningkat,” kata dia.
Pewarta : Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs