Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah mengutarakan niatnya untuk melakukan pemutaran film tentang peristiwa G 30 S secara serentak di seluruh Indonesia. Menurut Gatot, pemutaran film ini penting bagi generasi muda agae peristiwa kelam di masa itu tak terulang kembali.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi pun turut angkat bicara terkait rencana tersebut. Menurutnya, tak mudah untuk mengizinkan atau melarang anak menonton film yang rutin dilakukan di era orde baru itu.

Pasalnya, ‎yang kategori anak memiliki aspek psikologis yang variatif lantaran segmentasi umurnya berada di antara usia 4 hingga sebelum 18 tahun. “‎Individu berumur 4 tahun dan 17 tahun, walau sama-sama berusia anak, namun punya dinamika psikologis yang berbeda jauh satu sama lain. Kesiapan mereka untuk menonton suatu film pun berbeda satu dan lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Kak Seto melalui keterangan tertulisnya, Selasa (19/9).

Terlebih, lanjut Kak Seto, film pengkhianatan G 30 S berangkat dari kisah nyata tentang peristiwa sejarah. Menurut dia, tema historis tersebut memang sudah sepantasnya diketahui generasi muda.

Kak Seto pun menjelaskan soal ‎efektivitas penanaman pemahaman kepada anak. Ia mengatakan, kegiatan belajar pada anak-anak juga harus diimbangi dengan medium lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu